Liputan6.com, Jakarta Perwakilan Pengusaha Indonesia dan China bertemu di Jakarta, Rabu (29/3/2023) kemarin. Dalam forum Choice Match – Supply and Purchase Matchmaking Meeting, China Council for the Promotion of International Trade Commercial Sub-Council (CCPIT CSC) menghadirkan perwakilan 20 perusahaan dari China ke Indonesia.
CCPITCSC Exhibition Dept Head, Xiong Canxin mengatakan, kegiatan itu bagian dari usaha meningkatkan kerja sama kedua negara. Perwakilan perusahaan China di kegiatan itu berharap bisa menjalin kemitraan dengan pengusaha Indonesia dan meningkatkan hubungan bisnis.
Baca Juga
"CCPITCSC membawa rombongan yang terdiri dari 20 peserta perusahaan Tiongkok yang bergerak dalam bidang pet supplies, pakaian dan sepatu, jewelry and metal accesories, energi terbarukan, manufacturing sport equipment, home appliances dan consumer electronics, serta cross border payment," kata dia dikutip Kamis (30/3/2023).
Advertisement
Kegiatan bertajuk "Expand The Market, Grab The Orders” itu salah satu dari rangkaian promosi CCPITCSC di Asia Tenggara. “Choice Match-Supply and Purchase Matchmaking Meeting” itu bagian dari supply & purchase matchmaking meeting yang diselenggarakan oleh CCPITCSC menggelar pula kegiatan sejenis di Malaysia dan Thailand.
Kegiatan di Malaysia dan Thailand dilakukan selepas dari Indonesia. "Ke depan, kegiatan seperti ini dapat terus diselenggarakan agar memperkuat hubungan bilateral," kata dia.
China Mitra Dagang Utama
Analis Perdagangan Madya pada Kemendag RI Dwinanto Rumpoko mengatakan, China mitra dagang utama Indonesia. Selepas pandemi Covid-19, hubungan dagang Indonesia dengan banyak negara perlu direvitalisasi dan diadaptasi.
"Bukan hanya adaptasi, kita perlu juga transformasi," kata dia.
Selama ini, hubungan dagang Indonesia sudah bagus. Setiap tahun, rata-rata 23 persen ekspor Indonesia ditujukan ke China. Tidak ada negara dengan porsi tujuan ekspor Indonesia melebihi China.
Promosi Perdagangan China-Indonesia
Meski demikian, promosi perdagangan China- Indonesia masih terus dilakukan. Fokus utamanya meningkatkan jaringan rantai pasok industri di antara kedua negara.
Dwinanto mengatakan, forum seperti yang diselenggarakan CCPITCSC perlu terus digalakkan. "Kami mengundang pelaku usaha China melihat peluang di Indonesia," ujarnya.
Sementara, Kevin Wu, Wakil ketua Departemen BAPEPAN Kadin mengatakan, kegiatan itu bagian dari sinergi pengusaha Indonesia dan Tiongkok. Sebagai rumah besar pengusaha Indonesia, KADIN akan terus berusaha mempertemukan pengusaha Indonesia dengan berbagai negara. "Kami mengharapkan hubungan dua arah. China punya Jalur Sutera, Indonesia punya Jalur Rempah. Indonesia sudah terkenal berabad lalu. China mitra dagang Indonesia sejak dulu," ujarnya.
Advertisement
Kepincut Perikanan Indonesia, AS dan China Rebutan Tanam Investasi
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkap kalau Amerika Serikat (AS) dan China tertarik menanamkan investasi di sektor perikanan dan kelautan Indonesia. Menyusul penerapan penangkapan ikan terukur berbasis kuota yang akan dilakukan tahun ini.
Menteri Trenggono sekaligus menjawab kekhawatiran turunnya investasi jika kebijakan kuota penangkapan ikan itu diberlakukan. Nyatanya, dia menegaskan kalau dua negara itu sepakat dengan langkah yang diambil pemerintah Indonesia.
"Kalau investor, terus terang, dari Amerika pernah mengapresiasi kita, mereka mengatakan wah kalau Indonesia menerapkan kebijakan penangkapan terukur basisnya kuota, mereka suka," kata dia dalam Konferensi Pers di kantornya, Selasa (28/2/2023).
Tak hanya itu, Menteri Trenggono berujar kalau AS juga terkesan dengan aturan turunan penangkapan ikan terukur berbasis kuota yang memperhatikan ukuran penangkapan ikan. Dia menegaskan, beberapa jenis ikan, ukuran yang ditangkap telah disesuaikan.
"Lalu mempertanyakan juga, 'apakah kalau misalnya kapal yang menangkap ikan ukurannya juga diatur?' Saya katakan iya, kita ada peraturan menteri turunan daripada PP itu, yang mengatakan bahwa untuk ikan jenis tertentu yang ukurannya masih kecil harus dilepas kembali. Mereka senang, karena kalau itu terjadi mereka nanti rahun berikutnya lagi, ikan itu sudah besar dan sudah bisa ditangkap," paparnya.
Tak hanya AS, nyatanya China juga diakui menunjukkan ketertarikannya untuk menanam investasi di Indonesia. Kuota penangkapan ikan sendiri telah dilakukan oleh China di wilayah perairan yang dikuasainya.
Hal ini terungkap pasca Menteri Trenggono melakukan pertemuan dengan pengusaha dari China.
"Mereka justru sudah tertib sekali bagaimana ekonomi biru atau menjaga laut ini supaya tidak barbar dan seterusnya, mereka mau masuk investasi di sektor perikanan dengan model dan cara seperti itu," paparnya.
Bantu Nelayan
Lebih jauh China menawarkan sesuatu yang semakin menarik. Menteri Trenggono mengatakan pihak China bersedia menjalin kerja sama yang lebih luas.
Sebut saja, pihak China nantinya menggarap sektor hilir, sebagai penyerap hasil tangkapan. Sementara, penangkapan ikan diserahkan sepenuhnya ke nelayan asli Indonesia.
"Bahkan kalau perlu mereka itu di hilirnya ya bukan di hulu atau nangkapnya. Nangkapnya silakan oleh para nelayan Indonesia, kalau perlu dibantu dengan kapalnya tapi kemudian mereka menampung disitu," paparnya.
Advertisement